Childfree, menikah tapi tidak mau punya anak

Childfree artinya orang atau pasangan yang sengaja tidak mau punya anak, baik anak kandung atau anak tiri maupun anak angkat
Childfree artinya adalah sebutan untuk orang atau pasangan yang sengaja tidak mau mempunyai anak, baik anak kandung, anak tiri ataupun anak angkat. Bukan karena belum di karuniai anak. Istilah ini mulai muncul di abad ke 20 entah apa yang ada di pikiran orang-orang yang menganut childfree.
menjadi childfree

Ada statement dari salah seorang dari mereka menganut childfree dengan alasan perubahan iklim bumi yang membuat dia takut tidak bisa memenuhi atau menjamin kebahagiaan anaknya karena bertambahnya populasi di bumi. Tidak bisa menyiapkan kebutuhan pangannya. Bukankah setiap anak itu ada rezekinya masing-masing.

Ada yang yang berdalih alasan pekerjaan yang membuat mereka tidak punya waktu untuk menjaga buah hatinya. Sebagian dari mareka merasa belum siap finansial, mental, lingkungan dan keadaan untuk memiliki anak dengan alasan mereka tidak mau anaknya kekurangan sedikit pun yang mereka butuhkan.

Menjadi childfree

Ada mereka yang ingin menikmati hidup, mengembangkan karir yang tidak bisa di raih apabila mereka memiliki anak. Pilihan childfree semakin populer di lingkungan masyarakat dan tak jarang di kampanyekan di media sosial  mengupload foto liburan dengan pasangan dengan tagar childfree. Sebagian mereka merasa tidak mampu mendidik dan membesarkan anak karena sifat buruk mereka,  dan tidak jarang juga mereka yang memiliki trauma pola pengasuhan orangtua mereka terdahulu.

Apa pun alasannya tujuan dasar menikah selain menyempurnakan ibadah adalah untuk mempunyai keturunan, pewaris, atau yang menjaga kita dimasa tua. Tidak mungkin kan saat tua sendiri tidak ada yang mengurus. Pemikiran saya begini orang lain saya tidak tahu.

Dalam kehidupan kita kebanyakan orang beranggapan kebahagian sebuah rumah tangga itu akan lengkap jika memiliki anak. Disaat ada wanita-wanita yang sudah lama menikah belum memiliki anak menjadi bahan omongan dan candaan para tetangga. Padahal mareka tidak pernah tahu sejauh mana mereka sudah berjuang untuk mendapatkan anak.

Kebahagiaan itu terletak pada pribadi masing- masing, bukan orang lain yang mampu mengukur kadar kebahagiaan kita. Menganut childfree masih sangat dianggap tabu oleh masyarakat indonesia, akan tetapi sudah banyak pasangan-pasangan milenial yang menganut childfree demi untuk meraih impian mereka.

Menurut penganut childfree, justru egois apabila memaksakan diri memiliki anak. Bagi mereka memiliki anak bukanlah sesederhana ungkapan " rezeki anak sudah ada yang ngatur". Merawat dan membesarkan anak adalah tanggung jawab besar memerlukan kesiapan finansial, mental dan emosional yang matang.

Mereka membandingkan wanita-wanita yang menganut childfree memiliki pendidikan tinggi, karir yang cemerlang, memiliki bisnis sendiri yang berkembang sehingga tidak perlu bergantung kepada orang lain. Sebaliknya wanita yang memiliki banyak anak seolah-olah tidak memiliki impian atau telah membiarkan mimpi-mimpi mereka pergi begitu saja, putus sekolah, terpaksa jadi ibu rumah tangga yang hanya mengurus keperluan rumah, suami dan anak. Tidak produktif serta tidak mempunyai penghasilan sendiri.

Childfree dalam Islam

Anggapan seperti ini adalah salah besar karena dalam islam sangat di anjurkan memiliki anak. Apabila berpikir dengan memiliki anak akan menambah populasi manusia membuat bumi sesak dan berkurangnya bahan makanan atau lainnya merupakan pemikiran yang menyesatkan karena Allah telah menjaminnya sampai hari kiamat akan tiba.

Yang diharapkan adalah memiliki anak-anak yang shaleh dan shaleha yang bermanfaat kepada kedua orang tua,  maka jauhilah childfree karena tidak ada dalam islam.

Semua balik lagi ke pribadi masing-masing jalan mana yang akan kita lewati, apa yang di putuskan dalam hidup merupakan hak setiap pribadi, mereka yang memutuskan terbaik untuk diri mareka sendiri. Begitu juga penganut childfree mungkin mareka bahagia.. ya sudahlah.



Penulis: Novi